Minggu, 21 Agustus 2016

My First Time Experience : Odontotomy (Part 2)

Karena kayaknya bakalan panjang, makanya cerita Odontotomy ini aku bagi menjadi dua bagian.
Bagian kedua ini akan menceritakan tentang perkembangan pasca operasi.

Hari Pertama Pasca Odontotomy 
Rasanya masih ngga enak banget, tidur semalem kadang-kadang masih kebangun karena super pegel dan bengkak. Pagi harinya pun bengkaknya super gedhe dan efek Kalium Diklofenaknya mulai ilang jadi harus dipaksa sarapan untuk minum obat lagi.
Hal pertama yang bisa aku makan adalah energen campur oat meal. Karena hari itu bener-bener mulut susah dibuka karena bengkaknya bener-bener super gedhe.
Siang harinya aku cuma makan bubur dan kuah kuningnya aja, ayam sama sekali ngga bisa dikunyah. Trus supaya agak kenyang, aku juga minum jus Alpukat.
Menu malam hari agak manja dikit karena ga makan daging sama sekali, jadi aku pesen Beef Lagsana PHD. Beef Lasagna itukan empuk banget dan dagingnya cincang, jadi Alhamdulillah mendarat dengan aman di perutku.
Perkembangan hari pertama :
  • Belum berani sikat gigi (buka mulut aja susah, gimana mau sikat gigi) bahkan untuk sekedar kumur dengan obat kumur dari dokter (baca : obat kumur betadine). 
  • Bengkak super gedhe.
  • Udah ngga begitu sakit bekas operasinya, tapi kalau telat minum obat masih kerasa dikit cenut-cenut.

Hari Kedua Pasca Odontotomy 
Hari kedua ini mulai agak terbiasa dengan bengkaknya dan udah mulai bisa gosok gigi walaupun hanya sisi kiri luar aja.
Menu sarapan : masih energen dan oat meal
Makan siang aku coba cari sayur bayem dan perkedel kentang. Tapi aku belum berani makan nasi, meskipun sebenernya boleh. Cuma masih ngeri aja, soalnya dulu pernah denger temen pasca operasi nekat makan nasi dan jahitannya kebuka.
Makan malam : udah berani makan nasi tapi dikit banget dengan menu Chinese Food (Udang Tahu Pedas). Kenapa aku pilih menu ini? Pertama, karena tahunya rebusan pasti empuk. Dan kedua makanan ini berkuah.
Perkembangan hari kedua:
  • Udah bisa sikat gigi dibagian luar yang ngga bengkak dan udah bisa kumur-kumur.
  • Bengkak masih gedhe belum ada perkembangan.
  • Sakitnya udah ngga begitu karena udah rutin minum obat dan udah mulai kebiasa untuk posisi tidurnya. Tapi kalo bengkaknya kesenggol yaa bacok masih sakit.

Hari Ketiga Pasca Odontotomy 
Hari ketiga ini udah agak mendingan bengkaknya, ngga segedhe dua hari yang lalu. Cuma masih ngerasa pegel-pegel sampai leher.
Menu sarapan : bubur dan udah berani makan suwiran ayam.
Menu makan siang : siomay tapi cuma kentang dan tahu putih.
Menu makan malam : indomie (lagi) plus abon sapi (ini karena males keluar sih sebenernya hehe)
Perkembangan hari ketiga:
  • Belum ada perkembangan tentang sikat menyikat, masih sama kayak hari kedua.
  • Bengkak udah kempes dikit banget.
  • Udah mulai bisa ngguyah makanan selain bubur, oat meal dan sejenisnya.

Hari Keempat Pasca Odontotomy
Hari keempat ini udah agak lumayan karena sudah mulai pede buat jalan-jalan keluar.
Menu sarapan : (masih) bubur ayam lengkap dengan sambel dan kerupuk (akhirnya bisa makan kerupuk yg lembek lagi hahaha) 
Menu makan siang : mi seafood singapore (gaya dikit)
Menu makan malam : mi aceh - telur - rebus (mi lagi T.T)
Perkembangan hari keempat:
  • Sudah ada perkembangan bagus buat sikat menyikat, udah jauh bisa mangap.
  • Bengkak udah lumayan kempes daripada kemarin.
  • Masih belum berani makan nasi, karena gigitan dan mangapnya belum maksimal, jadi takut bakal kelamaan ataupun nyangkut-nyangkut di behel.

Hari Kelima Pasca Odontotomy
Hari kelima ini aku udah mulai masuk kerja, karena alhamdulillah bengkaknya udah ngga malu-maluin banget. Karena agak males ya kalo bengkak gede pasti ditanyain orang-orang, padahal ngomong aja susah.
Menu sarapan : pisang
Menu makan siang : (akhirnya) nasi, capcay dan sambel goreng daging
Menu makan malam : ayam katsu dan kentang goreng
Perkembangan hari kelima :
  • Secara umum, hari kelima ini keadaan bekas operasinya sudah sangat jauh membaik. Aku sudah bisa beraktifitas seperti biasa dan sudah mulai berani makan yang aneh-aneh.
  • Hari kelima ini masih ada sedikit rasa perih dan masih ada bengkak. Tapi ini masih bisa teratasi :)
  • Alhamdulillah antibiotik dan obat pendarahan pun sudah habis di hari kelima ini. Dan tersisa Kalium Diklofenak untuk rasa sakit/bengkak.

Sekian cerita panjang tentang Odontotomy sampai akhirnya aku bisa beraktifitas normal.
Oh ya, aku dengar true story dari temen bahwa ada kasus jika gigi impaksi ini tidak diangkat maka dapat menimbulkan tumor di rahang.
Jadi, sebaiknya kalian periksakan kondisi gigi bungsu kalian.
Tidak tumbuh bukan berarti baik-baik saja, bisa saja posisinya horizontal sehingga memang tidak akan bisa muncul.
Salam sehat selalu!

Selasa, 16 Agustus 2016

My First Time Experience : Odontotomy (Part 1)

Hari Sabtu, 13 Agustus 2016 adalah salah satu hari yang menegangkan buatku. Hari itu jam 20.00 aku udah ada jadwal untuk dilakukan tindakan Odontotomy (sebelumnya aku hanya tau istilah Odontectomy) di OMDC Mampang, Jakarta Selatan.
Kejadian ini berawal dari saran dokter behel ku melihat kondisi gigi bungsu atasku yg tumbuhnya agak miring ke arah pipi. Dia menyarankan untuk mengangkat gigi bungsu itu supaya nantinya tidak ada desakan sehingga menggubah struktur gigi. Singkat cerita aku melakukan rontgen Panoramic di sebuah Lab Parahita yang letaknya di sekitaran Mampang juga. Waktu itu biaya rontgen hanya Rp 190.000,- dan hasilnya bisa ditunggu tidak sampai 15 menit. Dan ternyata hasilnya betul masih sama seperti hasil rontgen 2011 yang lalu (ya iyalah, mau ngarep giginya mbelok sendiri gitu??? bhahaa).
Kedua gigi bungsu bawahku mengalami impaksi. Gigi impaksi adalah suatu gigi yang seluruhnya atau sebagian tidak tumbuh atau terhalang oleh gigi lain atau tulang atau jaringan lunak sehingga tidak mencapai posisi anatomis yang normal. Sedangkan gigi atasku diduga akan bisa tumbuh normal (dulu), tapi ternyata gigi bungsu kanan atas ini tumbuhnya memberontak ke bagian pipi. Jadi ada kemungkinan si gigi kiri atas juga akan melakukan hal yang sama (T______T).
Singkat cerita, dokter behelku menyarankan untuk diangkat semuanya oleh dokter Spesialis Bedah Mulut. Jika tidak sepasang, nantinya akan mengganggu sistem gigitan. Hal yang terbayang pertama kali bukanlah kesereman operasi, tapi biayanya (hahahaha). FYI, di OMDC ini tindakan pengangkatan gigi yang mengalami impaksi dibagi menjadi 3 kelas : kelas satu Rp 1,7jt, kelas dua Rp 2jt, dan kelas tiga 2,3jt (tarif berlaku per-gigi). Sebagai referensi, ini gambaran pembagian kelas impaksi gigi.

Setelah tawar menawar, akhirnya aku izin untuk mengangkat sepasang dulu, jadi bukan ke-4 gigi sekaligus. Kemudian beberapa minggu berlalu, akhirnya aku pilih hari baik yaitu Sabtu, 13 Agustus 2016 jam 20.00 WIB. (lengkap banget, buk!)
Beberapa hari sebelumnya, sama sekali ngga ada perasaan khawatir apapun tentang operasi ini. Tapi, begitu sampe di ruang tunggu, seketika jantung berdetak lebih kencang daripada biasanya. Kurang lebih jam 20.00 namaku dipanggil oleh seorang perawat laki-laki. Begitu masuk aku disambut oleh dokter yang menurutku lumayan senior (baca : bapak-bapak) dan ramah bangeeeeeeeet. Beneran dokternya ramah banget, aku kira bakalan galak gitu.
Beberapa menit ngobrol blablabla, liat hasil rontgen blablabla....
Jengjeng, kursi udah disiapkan untuk melakukan operasi, dipasang selimut, daaannn dimulailah cerita.

Proses Odontotomy 
Pertama kali yang dilakukan adalah ngecek kondisi gigiku dan memang betul yang bawah belum nonggol sama sekali dan yang atas udah nonggol tapi memberontak.
Aku : Gimana kondisinya, Dok? Sulit ngga ya kasus saya?
Dokter : Oh, yang atas gampang tapi yang bawah agak berat ini.
Aku : ha ha ha (hadeeh)

Setelah itu, dokter menyuntikan anestesi di gusi bawahku. Aku ngga ingat pasti berapa kali suntik, tapi seingetku awalnya 2 atau 3 kali suntik kecil. Trus tahap kedua suntikannya berasa lebih dalam, suntikan yang kedua ada 2 kali (mungkin). Aroma suntikan anestesi ini masih teringat sampai sekarang karena baru kali itu aku mendapatkan suntikan anestesi.

Setelah beberapa saat, beberapa bagian kanan rongga mulutku mengalami baal dan dokter mulai melakukan tindakan Odontotomy. Dimulai dengan pembedahan, kemudian dokter mencoba menarik sesuatu yang ada di dalam tapi terasa sakit sekali. Setelah itu dia melakukan pengeboran selama beberapa kali. Proses pengeboran ini proses yang paling lama diantara tindakan yang lainnya. Aku ngga begitu tau apa yang dia lakukan. Tapi setau aku, jika kondisi gigi ada di dalam dan horizontal seperti kasusku, maka dokter akan memotong gigi menjadi beberapa bagian dan diangkat satu persatu. Oleh karena itu aku menyebutnya Odontotomy. Jika proses pengeluaran gigi impaksi secara utuh maka disebut Odontectomy (CMIIW).
Proses pemotongan gigi ini sebetulnya tidak sakit karena mungkin efek anestesi. Tapi ada beberapa saat ada rasa ngilu yang sangat terasa. Mungkin itu adalah saat dokter mengangkat bagian gigiku. Aku tidak ingat pasti berapa kali dokter membagi gigiku. Karena ngilu sekali setiap kali ada proses pengangkatan itu. Dan jujur saat itu tanpa sadar aku nangis (malu-maluin sih) dan merintih kayak anak kecil yang lagi meriang (hahahaha). Sampai dokternya bilang "Kok nangis, apa sakit? Kan ngga sakit. Sabar ya, udah selesai ini".
Dan betul, setelah dokter bilang itu, proses "menyiksa" itupun selesai. Tapi setelah itu ngga kalah serem, ada benang yg keliatan panjang nyangkut di bibirku. Ya, tahap terakhir adalah jahit luka terbuka untuk mengeluarkan gigi bungsu itu. Kemudian diberikan kain kasa di atas bekas jahitan dan harus digigit selama satu jam. Taraaaa, prosesnya selesai jam 21.00. Jempol buat dokter Aries cepet banget kerjanya dan sabar banget nanganin aku yang ternyata rewel.

Odontotomy pun selesai, dilanjutkan dengan proses penyerahan resep, diagnosa dan obat. Dokter menasehati dengan santai banget, "Bengkak-bengkak, ngga bisa buka mulut, susah ngomong itu sudah biasa, ngga usah binggung. Obatnya langsung diminum aja biar langsung ngefek kalo anestesinya udah ilang". Dan saran dari perawat untuk minum hanya dengan air es, jangan minum air hangat dulu.

(Jam 22.00) Lepas kain kasa dan minum tiga jenis obat dari dokter : Antibiotik, Kalium Diklofenak (Obat penahan rasa sakit), dan obat untuk pendarahan.
(Jam 23.00) Dua jam setelah operasi dengan kondisi sudah minum obat dan anestesi udah mulai ilang (dengan tanda-tanda baal di bibir, pipi dan lidah udah ilang), rasa senut2 di gusi dan rahang mulai menerjang. Malem itu beneran ngga bisa tidur sampai jam 12an, ntah karena obatnya baru ngefek atau beneran udah ngantuk (hehehe).

... bersambung ke part 2

Rabu, 13 Juli 2016

My First Time Shopping Experience : Sociolla - Wardah White Secret

Sejak beberapa minggu yang lalu aku mulai tertarik dengan rangkaian produk Wardah White Secret. Dalam misi untuk mencari pengganti krim dokter yang sudah aku tinggalkan sejak beberapa bulan yang lalu, akhirnya sekarang pencarianku berhenti di salah satu produk dari lokal ini.
Dulu sekali aku pernah punya pengalaman kurang menyenangkan dengan moisturizer dari lightening series-nya Wardah. Baru satu kali penggunaan, kulitku langsung bruntusan. Semenjak itu aku ngga pernah melirik skin care dari Wardah. Tapi akhirnya pemikiranku berubah semenjak melihat White Secret series ini. Awalnya aku tertarik karena kemasan jar day cream dan night cream-nya cantik banget, kemasan kaca dan berwarna putih. Harganya pun menurutku masih terjangkau. Ketertarikan selanjutnya adalah melihat kandungan yang tertera di kemasan. Ternyata produk ini tidak mengandung paraben seperti produk lightening series.
Beberapa kali aku mencoba memantapkan hati sebelum akhirnya membeli produk ini. Aku coba browsing review orang mengenai produk ini dan ternyata banyak komentar positif. Setelah itu aku coba cari di beberapa online shop dan akhirnya pilihan jatuh pada Sociolla. Produk White Secret yang aku beli kali ini hanya Night Cream. Karena aku ngga mau jika beli semua produk rangkaian White Secret dan ternyata nantinya aku ngga cocok.

Kenapa Sociolla?

  • Saat ini Sociolla masih menawarkan fasilitas Free Ongkir ke seluruh Indonesia.
  • Sociolla adalah salah satu website penjual kosmetik terpercaya dan menyediakan kemudahan dalam proses pembayaran.
  • Sociolla menyediakan berbagai produk merk lokal dan interlokal internasional, harganya pun masih masuk akal mengingat akan fasilitas free ongkirnya.
  • Pengirimannya dilakukan oleh kurir dari Sociolla sehingga proses pengantarannya sangat cepat.
  • Packaging sangat rapi dan cantik.
Paper Bag
"Gift Card"
Dan ini dia Wardah White Secret Night Cream in Tube (17ml). Karena berniat mau cobain dulu, makanya aku beli versi tube-nya dulu *hahaha* dengan harga Rp 45.000,-.
Wardah White Secret- Night Cream

Deskripsi Singkat
Ingredients

Tekstur Wardah White Secret - Night Cream

Review singkat Wardah White Secret - Night Cream :
+ Harga terjangkau Rp 45.000,- untuk ukuran 17ml.
+ Mudah didapatkan di supermarket, drugstore, mall dan online.
+ Teksturnya lembut dan sangat mudah dibaurkan tanpa ada aroma yang menyengat dan tanpa rasa lengket.
+ Kemasannya mudah dibawa-bawa.

Belanja di Sociolla lagi? Yes.



Senin, 09 Mei 2016

First Impression - Nivea White Make Up Starter Day Cream

Seperti yang aku dibilang di postingan sebelumnya, bahwa hari ini aku lagi agak longgar dengan kerjaan di kantor. Maka, aku putuskan bikin satu tulisan lagi tentang produk yang baru banget aku beli kemarin di Centur*. Produk yang akan aku bahas kali ini adalah Day Cream Make Up Starter dari Nivea.
Sebetulnya awalnya aku tertarik untuk beli day cream dari Mineral Botanica, karena sama-sama drugstore product. Tapi entah kenapa, kemarin ga nemu di store Centur* yang ada di Lotte Shopping Avenue. Jadi ya sudah pilihan jatuh ke produk ini.
Kenapa akhirnya aku memutuskan mencoba day cream baru? Alasan utamanya adalah aku pengen mencari pengganti day cream dari klinik dokter ku yang ada di Semarang. Sebetulnya ngga ada masalah jg sih dengan day cream dari dokter, cuma karena aku sekarang ngga berdomisili di Semarang, jadi aku pengen cari alternatif lain.
Nah, alesan lainnya adalah karena kemarin cream ini lagi diskon (ha ha ha *ketawa setan*). Di sana harga normalnya Rp 41.000,- untuk jar ukuran 50ml dan setelah diskon jadi Rp 32.000,- (kalau ngga salah inget, pokoknya sekitar segitu). Dan dibandingkan dengan drugstore product lainnya yang ada kemarin, produk ini satu-satunya yang kasih SPF 15. Produk lain yang aku lirik kemarin ada citr* dan pond*. Kalau pond*, memang udah jauh-jauh hari aku buang dari daftar kosmetik ku, karena jujur kulit ku kurang cocok dengan product ini. Sedangkan citr* hanya memberikan keterangan "mengandung UVA dan UVB filter". Selain itu, aku merupakan pecinta body lotion, facial foam dan lip balm dari Nivea. Selama ini aku cocok dan suka banget dengan produk Nivea itu. Jadi, apa salahnya jika aku coba produk dia yang satu ini.
Nah langsung aja, ini dia kemasan Nivea Make Up Starter - White.
Nivea Make Up Starter - White.
Aku ngga ngerti apakah ada varian lain, karena disini dituliskan "White" Make Up Starter. Tapi kemarin memang cuma ada satu jenis ini saja. Kemasannya kecil dan ngga begitu tinggi, jadi enak untuk dimasukin ke dalam pouch. Setelah dibuka, masih ada penutup segelnya, jadi produk ini aman dari tangan-tangan jahil yg mau nyolek-nyolek. Tapi aku rasa, puterannya kurang bagus, agak kurang mantep gitu pas ditutup, kayak kurang rapet. Apa mungkin karena masih ada segelnya aja sih, hehehe..
Terus bicara soal tekstur dari produk ini.
Tekstur Nivea White Make Up Starter
Produk ini punya tekstur yang agak cair dibandingkan dengan Garnier ataupun krim dokter punya ku. Dan teksturnya lebih mirip dengan Body Lotion punya Nivea tapi sedikit lebih kental. Banyak yang bilang produk ini "a little goes a long way". Hanya pakai satu colek aja bisa menyerap ke berbagai sudut wajah. Aromanya pun enak, seger dan lembut seperti aroma body lotion-nya. Setelah dioleskan ke kulit, produknya cepat meresap dan sama sekali ngga lengkat ataupun meninggalkan bercak putih ketika ditumpuk dengan bedak.
So far aku suka dengan produk ini, tapi belum nyoba jika dikombinasikan dengan foundation. Tunggu review aku selengkapnya ya tentang produk ini.
:)


Update 08 Juni 2016
Jadi udah sebulan dari pemakaian pertama. Produknya awet banget, mungkin baru 1/4 dari produk yang aku gunakan. Mungkin bisa dipake sampe 4 bulan, haha.. Karena aku pakai ini cuma di pagi hari sebelum berangkat ke kantor.
Setelah satu bulan pemakaian, sejauh ini ngga ada masalah ya. Berikut summary aku untuk produk ini :
+ Formulanya ringan, ngga ada wangi yang berlebihan
+ Meratakan warna kulit ? sedikit ada perbaikan sih, tp ngga gtu kerasa banget
+ Kulit terlihat cantik ? ngga tau cantiknya sebatas mana haha.. yg penting dia ga bikin masalah untuk kulit ku
+ Harganya cukup terjangkau dan hemat karena pakai sedikit aja udah cukup untuk seluruh kulit muka
+ Jika dikombinasikan dengan foundation, niscaya foundation akan stay lebih lama dan tekstur foundation lebih halus

- Masih agak susah dicari, ngga di semua supermarket sedia produk ini
- Produk ini nggak Paraben free

Repurchase ? Yes maybe, kalo ngga nemu produk lain yg lebih menarik hati *hahaha*


Minggu, 08 Mei 2016

Review - Secret Key Gold Racoony Hydro Gel Eye & Spot Patch

Hai semua!
Lama banget dari terakhir kali posting di blog ini.
Akhir tahun kemarin punya keinginan bikin postingan hasil review tentang beberapa product yang aku gunakan. Tapi ternyata nyatanya hanya wacana. Pada akhirnya sibuk dengan kerjaan dan di hari libur ga pernah ngadep laptop. Jangan ditiru ya :p

Nah, hari ini mumpung lagi agak selow kerjaan di kantor, aku mau nulis sedikit ulasan tentang satu produk yang baru aku beli beberapa waktu yg lalu. Dan baru kali ini aku beli produk dari Secret Key, salah satu brand kosmetik dari Korea (lagi). Awalnya ga niat beli "masker" lagi, karena di akhir tahun & awal tahun ini udah nyetok beberapa masker hasil nitip temen yang lagi ke korea. Tapi karena saran dari my boyfriend yang nyletuk bilang "Ngapain beli masker segede muka, toh mau dipake untk ngurangin bekas jerawatnya aja. Potong-potongin aja, biar ngirit... hahaha".
Kemudian beberapa saat setelah itu, salah satu online shop nonggol di instagram lagi ngiklanin produk ini. Awalnya aku tertarik karena betul juga, ngapain beli banyak-banyak kalau konsentrasinya pengen ngurangin noda bekas jerawat dan meredakan jerawat yang suka bermunculan dikala jatah bulanan dateng.
Anehnya pas beli produk ini, aku ngga pakai banyak cari hasil review dari orang lain. Aku beli produk ini semata-mata karena betul-betul tertarik dari bentuknya dan jumlahnya, yaitu 30 lembar spot patch dan 60 lembar eye patch. Dan uniknya lagi, setelah digunakan tidak perlu membuang produk ini. Hanya dengan melarutkannya dalam air panas, maka produk ini akan bisa digunakan lagi sebagai serum. Super sekali kan, udah hemat dan ga ada produk yang dibuang.
Ini dia penampakan box Secret Key - Gold Racoony Hydro Gel Eye & Spot Patch.
Box Secret Key - Gold Racoony Hydro Gel Eye & Spot Patch
Box-nya lucu banget dengan gambar animasi Racoon dan petunjuk pemakaian. Aku ga bisa baca tulisan selain nama produk dan merk karena semua ditulis dengan hangeul. Dan di bagian bawah box ada kode bahwa produk ini dapat digunakan maksimal 6 bulan setelah dibuka.
Dan ini dia penampakannya setelah dikeluarkan dari box.
Kemasan Secret Key - Gold Racoony Hydro Gel Eye & Spot Patch
Kemasan patch ini juga cukup menarik, terbuat dari bahan plastik yang cukup tebal dengan tutup putar dan ada tutup satu lagi untuk memisahkan produk dan spatula. Besar dari kemasannya hampir sebesar kemasan Revlon Face Powder ku, tapi kualitas putarannya kurang oke sebenernya jadi harus pelan-pelan supaya tidak miring ketika ditutup.
Bentuk Spot Patch dengan Spatula di dalamnya
Lembaran patchnya terendam di dalam cairan, sehingga hati-hati saat membuka kemasan produk ini. Usahakan jangan dibuka dalam keadaan miring. Awalnya tidak begitu mudah mengambil satu lembar dari produk ini dengan spatulanya, Karena produk ini sangan lembut dan licin. Hati-hati saat menempelkan di kulit, karena produk ini akan dengan mudah terpotong jika terkena kuku.
Produk ini aku beli dari salah satu penjual kosmetik Korea di Tokopedia. Aku beli dengan harga Rp 159.000, -. Tapi setelah barang diterima, aku baru iseng cari penjual dari website lain. Dan ternyata ada yang jual lebih murah, sedikit sih selisihnya, dia jual dengan harga Rp 149.000,- :(.
Aku baru pakai produk ini kurang lebih dua minggu yang lalu dan baru pakai 2 - 3 kali. Kesan pertama sesaaat setelah produk nempel di kulit adalah sensasi cooling di kulit. Apalagi untuk area di bawah mata. Setelah 30 menit pemakaian, belum ada efek langsung untuk menghilangkan noda bekas jerawat ku, ya mungkin karena baru 2 - 3 kali pemakaian. Tapi efek yang sangat terasa yaitu "meredakan" jerawat yang sedang muncul. Sedangkan untuk area bawah mata, sedikit terasa lebih cerah, tapi sedikit sekali. Ya mungkin karena aku sendiri tidak ada permasalahan dengan area di bawah mata yaa.

Oke sekian hasil review singkat ku, dan ini simpulan yang bisa aku tulis dari produk ini. Dan mungkin akan aku update setelah beberapa kali pemakaian lagi :

Kelebihan :
+ Include spatula, sehingga cukup higienis pemakaiannya.
+ Isinya banyak dengan harga yang cukup terjangkau dibandingkan dengan beli mask sheet.
+ Mudah didapatkan di beberapa online shop di Indonesia.
+ Setelah pemakaian, memberikan sensasi cooling dan membantu meredakan jerawat yang sedang muncul.
+ Tidak ada produk yang terbuang, karena setelah dipakai dapat dilarutkan menjadi serum. (tapi sampai sekarang aku belum mencoba melarutkannya, nanti aku update lagi setelah mencoba)

Kekurangan :
- Licin dan lembut, sehingga harus hati-hati saat mengambil dan menggunakannya.
- Tidak memberikan efek yang begitu signifikan terhadap noda bekas jerawat.

Repurchase? Maybe, kalau memberikan efek yang bagus untuk noda bekas jerawat.
Rating : 6/10