Rabu, 18 September 2013

LULUS bukan AKHIR dari segalanya ... !

Meraih gelar sarjana, bukanlah akhir dari segalanya. Yap, itu adalah inti dari postingan ku kali ini. Kenapa tidak? 
Mungkin, lulus merupakan akhir dari perjuangan panjang kita selama beberapa tahun dalam menempuh pendidikan sarjana. Bukanlah hal mudah untuk menyelesaikan pendidikan sarjana. Aku bilang seperti itu, karena memang dari pengalaman ku dan beberapa teman seperjuangan ku pun berkata seperti itu. Selain butuh usaha kita masing-masing pada tahap Skripsi, kita juga punya faktor X dibalik itu. 
Faktor X itu adalah KEBERUNTUNGAN. Yak, kenapa tidak?
Beruntung apabila mendapat kemudahan dalam pencerahan mencari judul. Beruntung memperoleh d*s*n pe*bim*ing yang "asik". Tapi jangan khawatir, aku adalah orang yang sangat peryaca bahwa Alloh adalah Maha Adil. Mungkin kita akan lihat "rumput tetangga lebih hijau". Tapi jangan khawatir! Setiap orang itu punya "stres"-nya masing-masing. Mereka terlihat "hijau", karena kita tidak tahu bagaimana perjuangan mereka dalam "menghijaukan" rumputnya. Yakin aja, akan ada waktunya juga buat kita. Asaaaal, kita terus berusaha dan berdoa. Yakin deh!
Setelah masa-masa sulit itu berakhir, wisuda mungkin salah satu yang akan ditunggu. Ketika orang tua bahagia menyaksikan kita berdiri di depan menerima selembar kertas bertuliskan "Ijazah". Tapi, semua itu bukanlah akhir dari segalanya! Yap, ini adalah AWAL dari segalanya. Tentu saja, kita tidak akan berhenti di gedung itu. Kita akan melangkah keluar dan "memanfaatkan" selembar kertas dan seluruh ilmu yang kita dapatkan. Dan tentu saja, kita ingin membuat orang tua kita bangga bahwa putra putri yang telah mereka besarkan akan menjadi seseorang yang sukses nantinya.
Dan, masa sulit selanjutnya adalah ketika mulai memasuki dunia kerja. Ternyata bukanlah hal mudah, terlebih lagi untuk ku. Mungkin beberapa teman, berhasil hanya dengan satu kali mencoba melamar sebuah perusahaan impian mereka. Tapi ternyata tidak buat ku. Aku harus melewati berbagai proses sulit ini.
Mulai dari mendaftar sebuah Bank yang membuka rekrutmen di kampus dan mendaftar bersama teman-teman. Kemudian mendaftar sebuah software house asing yang "bermarkas" di Bali. Mungkin hidup di Bali merupakan impian sebagian orang. Bagaimana tidak, kehidupan dengan disuguhkan keindahan alam dan memperoleh pekerjaan. Sekali lagi aku mencobanya bersama teman ku. Kemudian, (sekali lagi) mungkin di sana belum rezeki ku. Tapi, rezeki buat teman ku. 
Sedih? Pasti. Siapa orang yang ga sedih, proses itu sudah ku lalui hingga tahap akhir. Tapi, hidup ga akan berhenti di situ! Kembali aku melangkah mencari kesempatan yang lain. Ada salah satu Bank terkemuka membuka lowongan untuk program sejenis MT. Akhirnya aku ikuti, sampai pada proses akhir yang akhirnya ga jelas ._. Aku terdampar di kegalauan teramat sangat!
Akhirnya aku memutuskan beranjak dari masa penantian itu dan mencoba mencari kesempatan lain (lagi). Dan, akhirnya ada salah satu perusahaan IT yang mengundang ku untuk melakukan interview, proses berjalan hingga tahap akhir (lagi). Dalam proses itu aku pun sempat merasa "galau" (lagi). Karena sampai pada saat yang dijanjikan untuk pengumuman penerimaan itu tidak muncul juga. Aku sudah pada tahap menyerah dan ikhlas waktu itu. Aku (kembali) berfikir bahwa mungkin bukan di sana rezeki ku. Mungkin bukan di sana jalan yang Alloh akan berikan kepada ku. Semua pikiran positif itu aku tanamkan di dalam pikiran ku. Karena jika tidak, pastilah aku bakal stres dibuatnya!
Pada akhirnya, menjelang waktu wisuda, aku mendapat kabar bahwa aku diterima! Wow, gimana ga seneng tuh. Setelah semua proses yang aku lalui empat bulan ini setelah lulus. Akhirnya aku mencapai satu titik finish dalam pencarian ku.
Iyaaa, empat bulan waktu untuk ku menganggur. Mungkin ada rasa malu atau kecewa pada diri sendiri. Tapi, aku selalu percaya bahwa Alloh akan memberikan pada saat yang tepat. Selalu berfikir positif tentang proses hidup kita ini. Selalu yakin bahwa Alloh akan memberikan yang terbaik buat seluruh umat-Nya. Jangan merasa "kenapa aku tidak bisa? dan mereka bisa?". Sabar, mungkin sudah waktunya mereka dan belum waktunya kita. Kita mungkin harus belajar, berdoa dan berusaha lagi. Mungkin Alloh akan memberikan rencana yang lain di luar rencana kita. 
Biarlah teman kita itu bahagia, janganlah kita merasa iri terhadap kesuksesan orang lain. Ada istilah "iri tanda tak mampu". Kita bisa, bukan tidak mampu. Makanya, jangan iri dengan "rumput tetanga" :)



Selasa, 10 September 2013

Petualangan Sehari di Dieng

Kamis, 6 September 2012.
Aku dan Herdaya Adiyasa memutuskan hal gila, jam 23.00 hari Rabu, 5 September 2012 tiba-tiba muncul ide untuk melakukan perjalanan ke dataran tinggi Dieng. Yaa, gimana tidak kami memutuskan untuk melakukan perjalanan esok hari berangkat pukul 04.00 dan pada pukul 23.00 kamu belum tidur dan belum mempersiapkan apapun. Ini adalah kegilaan masa muda B)
Esok harinya, kami berangkat pukul 05.00 dari Semarang menuju Dieng. Kami mengambil rute perjalanan Semarang - Ungaran - Ambarawa - Temanggung - Wonosobo . Kami memutuskan untuk tidak melalui jalur Sumowono meskipun jarak tempuh apabila melalui Sumowono itu lebih dekat. Hal ini karena jalur Sumowono yang kami nilai sedikit "berbahaya" dengan jalan sempit, tikungan tajam dan minim lampu penerangan.
Kira-kira pukul 07.00 kami sudah sampai di Kota Temanggung. Biasanya, untuk menuju Kota Temanggung kami hanya membutuhkan waktu 1,5 jam. Namun kami melakukan perjalanan dengan sangat santai jadi membutuhkan waktu 2 jam dari Kota Semarang ke Kota Temanggung. Setelah beristirahan beberapa menit, kami melanjutkan perjalanan ke Dieng. Kira-kira pukul 09.00 kami sudah sampai di Wonosobo tapi kurang tahu jalan apa, tapi yang jelas sudah dekat dengan daerah Dieng.
Ini adalah salah satu gambar yang berhasil ku abadikan ditengah perjalanan kami, barisan pegunungan, kabut dan hawa dingin sudah mulai terasa disini.

Dan akhirnya, pukul 09.40 kami sudah sampai di Gardu Pandang Tieng. Dari sini kita bisa melihat pemandangan di bawah dan disekitar desa Tieng. Desa Tieng adalah sebuah desa yang terletak di sekitar Dieng. Di sini juga ada sebuah warung kecil yang menjual makanan ringan dan gorengan hangat yang bener-bener habis diangkat dari penggorengan. Selain itu, pemilik warung juga menjual rangkaian bunga edelweiss. Namun sayangnya aku tidak sempat untuk menawar bunga itu, padahal sebenernya dari dulu aku pengen banget.

Hallo! Lama Tak Berjumpa...

Wah, sudah lama sekali ga posting. Lamaa sekali, semenjak disibukan dengan perjuangan skripsi, persiapan sidang sampai dengan akhirnya pada bulan Agustus kemarin aku wisuda. Sebenarnya aku sudah dinyatakan lulus semenjak April. Namun apa boleh buat, aku harus ikut wisuda bulan Agustus. Yap, lama sekali dari tanggal kelulusan ku. Tapi ada suatu kelegaan tersendiri karena udah dinyatakan lulus. Telah banyak hari terlalui untuk meraih semua ini. Sudah banyak hal pula terlewati. Semuanya terasa cepat ketika sadar bahwa perjuangan dalam bidang akademik ini telah berhasil diselesaikan. 
Aku bukan termasuk mahasiswa dengan masa studi yang ideal. Karena aku lulus lebih dari 4 tahun. Tapi sekali lagi aku bersyukur dengan semua yang telah ku capai. Mungkin tidak sempurna, tapi setidaknya aku tidak terlambat dalam menyusul teman-teman yang sudah terlebih dahulu dinyatakan lulus. Yeayy.. Aku bangga dengan diri ku sendiri *penghibur diri*.
Selama masa tunggu itu, banyak usaha yang ku lakukan untuk mencapai tahap selanjutnya. Yaitu memasuki dunia kerja. Tidak sedikit yang udah ku lakukan menuju pada titik tersebut. Banyak suka dan duka ku peroleh. Namun yang pasti, aku memperoleh banyak pengalaman. Ternyata memang tak semudah yang dibayangkan. Melalui serangkaian test, merasakan lelah dan kecewa ketika dinyatakan tidak lolos. Yah, memang kesuksesan tidak akan dapat diraih tanpa pengorbanan.
Pertama kalinya aku pergi ke kota lain tanpa seorang pun yang menemani. Sungguh aku belajar banyak dalam proses ini. Mental yang kuat adalah salah satu kuncinya. Selain itu, fisik yang kuat juga dibutuhkan, apapun bisa terjadi!
Disaat kita tidak siap, mungkin pesaing kita akan lebih siap! Dan menurut ku, kesempatan tidak akan datang dua kali. 
Pada akhirnya, perjalanan ku saat ini terhenti pada suatu titik. Akhirnya salah satu perusahaan swasta di Tangerang menerima ku. Di sini aku bersama teman-teman ku berjuang memasuki dunia baru dan di tempat baru.
Saat kepasrahan dan keikhlasan, kesempatan itu datang menghampiri ku. :)

Sekian cerita ku hari ini. Salam sukses! Yeayyy